cover
Contact Name
Muhammad Asy'ari
Contact Email
muhammadasyari1991@gmail.com
Phone
+6285338219596
Journal Mail Official
lumbunginovasi@gmail.com
Editorial Address
Tanjung Karang Sekarbela, Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Lumbung Inovasi: Journal of Community Service
ISSN : -     EISSN : 2541626X     DOI : -
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat | Lumbung Inovasi: Journal of Community Service (ISSN: 2541-626X) is an open access scientific journal that publish community service and empowerment articles. This journal published twice a year (bianually) in May and November.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2: November 2018" : 8 Documents clear
Pelatihan Pembuatan Nata De Coco dan Nata De Soya pada Siswi Kelas XI MA Annajah Nofisulastri, Nofisulastri; Fatmawati, Any; Armiani, Sucika; Adawiyah, Siti Rabiatul; Haolani, Akhmad
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.451

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah edukasi pemanfaatan limbah cair kelapa dan limbah tahu berbentuk nata dan mengembangkan keterampilan Siswi di MA Annajah Yayasan Pendidikan Al-Halimy. Sasaran kegiatan adalah siswa putri kelas XI MA Annajah Yayasan Pendidikan Al-Halimy sejumlah 17 orang (tinggal di asrama sekolah). Kegiatan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan meliputi survei lokasi, diskusi penentuan jadwal kegiatan dengan pihak sekolah (mitra), sosialisasi kegiatan kepada calon target binaan, pengenalan produk biologi terapan berbasis mikroorganisme, sosialisasi promosi IKIP Mataram, pelatihan sterilisasi alat dan bahan, pelatihan pembuatan nata (nata de coco dan nata de soya), monitoring hasil produk olahan, dan evaluasi kegiatan (respon kegiatan dan kualitas produk yang dihasilkan). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan >90% peserta mengikuti kegiatan secara aktif, 94,12% menggap bahwa kegiatan sangat bermanfaat dan 5,88% cukup bermanfaat, 76,47% sangat tertarik untuk merintis usaha dan 23,53% cukup tertatik. Uji organoleptik/kesukaan produk yang dihasilkan menunjukkan tingkat kesukaan responden adalah pada produk nata de coco dibandingkan nata de soya. Hal ini disebabkan bahwa indikator kualitas nata (tekstur, warna, dan rasa) sebanyak 98% lebih menyukai nata de coco.Training on Making Nata De Coco and Nata De Soya for Class XI MA AnnajahAbstractThe aim of this community service is to educate the use of coconut liquid waste and tofu waste in the form of nata and to develop the skills of students at MA Annajah, the Al-Halimy Education Foundation. The target of the activity is 17 female students of class XI MA Annajah Al-Halimy Education Foundation (living in school dormitories). Activities carried out for 1 (one) month include a location survey, discussion on determining the schedule of activities with the school (partner), socialization of activities to target target candidates, introduction to microorganism-based applied biology products, promotion of IKIP Mataram, training on sterilization of tools and materials, training in manufacturing nata (nata de coco and nata de soya), monitoring of processed products, and evaluation of activities (response to activities and quality of products produced). The results of the evaluation of the activities showed that> 90% of the participants participated in the activities actively, 94.12% thought that the activities were very useful and 5.88% were quite useful, 76.47% were very interested in starting a business and 23.53% were quite interested. The organoleptic test / product preference showed that the respondent's preferred level was nata de coco compared to nata de soya. This is because 98% of the indicators of nata quality (texture, color and taste) prefer nata de coco.
Pkm Kelompok Pembibit Gaharu Desa Kekait Puncang Untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi Bibit Wangiyana, I Gde Adi Suryawan; Wanitaningsih, Sad Kurniati
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.447

Abstract

Penduduk Desa Kekait Puncang adalah petani gaharu tradisional dan telah memproduksi benih gaharu selama lebih dari 25 tahun. Produksi benih gaharu secara tradisional memiliki keterbatasan pada tingkat efisiensi produksi yang rendah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan ilmu terapan dan teknologi berupa rumah kaca, rak benih dan mikoriza arbuscular. Rumah kaca berbahan bambu, plastik dan paranet dengan ukuran 3 mx 7 m. Rak benih terbuat dari besi siku-siku serbaguna dan kawat kasa 0,5 cm2. Pasir zeolit yang diinokulasi mikoriza arbuskular digunakan pada pembibitan biji gaharu untuk meningkatkan persentase perkecambahan. Rumah kaca dapat memberikan kondisi yang optimal bagi benih gaharu untuk tumbuh dan berkembang. Rak benih dapat meningkatkan kapasitas produksi benih gaharu hingga 12.000 benih untuk setiap rumah kaca. Jumlah ini jauh lebih baik dibandingkan sebelum penerapan rak benih. Perkecambahan biji gaharu dapat ditingkatkan hingga 80% dengan aplikasi mikoriza arbuskular. Dapat disimpulkan bahwa penerapan greenhouse, rak benih dan mikoriza dapat meningkatkan efisiensi produksi benih gaharu yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Kekait Puncang sebagai penghasil benih gaharu.Pkm Gaharu Breeding Group in Kekait Puncang Village to Increase Seed Production EfficiencyAbstractThe Villager of Kekait Puncangis a traditional agarwood farmer and has been producing agarwood seed for over 25 years. Production of agarwood seed by traditional method has limitation in the low rate of producing efficiency. This community service aim is to enhance producing efficiency by applied science and technology in form of greenhouse, seed rack and mycorrhiza arbuscular. Greenhouse made from bamboo, plastic and paranet with size of 3 m x 7 m. Seed rack made from multipurpose right-angle iron stick and 0.5 cm2screen wire. Zeolite sand inoculated by mycorrhiza arbuscular were used in seedling of agarwood seed to enhance germination percentage. Greenhouse could give optimum condition for agarwood seed to growth and develop. Seed rack could increase agarwood seed producing capacity up to 12.000 seeds for each greenhouse. This amount was much better than before application of seed rack. Germination of agarwood seed could be increase up to 80% by application of mycorrhiza arbuscular. It could be concluded that application of greenhouse, seed rack and mycorrhiza could increase producing efficiency of agarwood seed that give benefit for Kekait Puncang Villager as agarwood seed producer.
Pkm Kelompok Pengrajin Cukli Di Desa Sesela Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat Sakban, Abdul; Yusril, Muhammad; Hafsah, Hafsah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.448

Abstract

Target luaran yang dicapai dalam program PKM ini adalah peningkatan keterampilan mitra pengabdian pada bidang produksi, bidang managemen keuangan, dan bidang pemasaran. Kegiatan PKM ini dilakukan selama 8 bulan dan dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2018/2019. Adapun langkah-langkah kegiatan program PKM adalah observasi dan wawancara, penyuluhan, partisipasi, pembinaan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pelaksanaan kegiatan meliputi: sosialisasi kegiatan PKM, penjelasan tentang manajemen pengelolaan keuangan usaha kerajinan cukli dan manajemen bisnis usaha sekaligus prakteknya, penjelasan tentang cara menggambar dan mendesain corak kerajinan cukli serta prakteknya, penjelasan tentang cara pemasaran hasil kerajinan cukli melalui offline dan online serta prakteknya, selain itu praktek langsung dalam memproduksi kerajinan cukli dan evaluasi hasil kegiatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan PKM kelompok pengrajin cukli banyak mendapat pemahaman dan keterampilan dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya kelompok pengrajin cukli.Pkm Cukli Craftsmen Group in Sesela Village, Gunung Sari District, West LombokAbstractThe output target achieved in this PKM program is to improve the skills of service partners in the production, financial management and marketing fields. This PKM activity was carried out for 8 months and was held in the even semester of the 2018/2019 academic year. The steps for the PKM program activities are observation and interviews, counseling, participation, coaching, training, and mentoring. The results of the implementation of activities include: socialization of PKM activities, an explanation of the financial management of cukli handicraft businesses and business management as well as its practice, an explanation of how to draw and design cukli handicraft styles and practices, an explanation of how to market cukli handicrafts through offline and online and their practices, besides direct practice in producing cukli handicrafts and evaluating the results of activities. Thus it can be concluded that during the PKM activities the cukli craftsmen group gained a lot of understanding and skills in the hope of increasing the income of the community, especially the cukli craftsmen group.
Pelatihan Pemanfaatan Bonggol Jagung Sebagai Media Pembuatan Jamur Janggel Di Desa Gantiwarno Lampung Timur Sari, Wiwin Rita; Yanti, Fitri April; Ayuwanti, Irma; Perdana, Ryzal
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.444

Abstract

Mayoritas masyarakat di Desa Pemberwarno bermata pencaharian sebagai petani, baik sebagai petani jagung, ubi kayu, dan padi. Harga panen yang tidak stabil cenderung membuat masyarakat kecewa karena tidak jarang memenuhi harga yang tidak sesuai ekspektasi. Oleh karena itu, masyarakat harus jeli dalam mengantisipasi hasil panen yang tidak memuaskan salah satunya dengan mengolah limbah tanaman untuk dimanfaatkan menjadi penghasilan tambahan. Limbah jagung misalnya dapat dimanfaatkan sebagai media pembuatan jamur janggel. Jagung biasanya dijual setelah melalui proses penggilingan hingga biji jagung terlepas dari tongkolnya. Setelah itu tongkol jagung atau biasa disebut janggel digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak secara tradisional dan dibuang begitu saja tanpa ada gunanya. Oleh karena itu tujuan pengabdian ini adalah memberikan pembinaan kepada masyarakat agar memperoleh nilai tambah pendapatan melalui pemanfaatan tongkol jagung sebagai media pembuatan jamur janggel. Hasil yang didapat menunjukkan peningkatan penjualan jamur jejel yang cukup besar dengan harga perkilogram mencapai 35 ribu hingga 40 ribu rupiah. Untuk pemasarannya masih sebatas pasar tradisional.Training on the Utilization of Corn Cobs as Media for Making Janggel Mushrooms in the village ofgantiwarno, East LampungAbstractMajority of the people in Pemberwarno village livelihood as farmers, both as corn, cassava, and rice farmers. Unstable harvest prices tend to make people disappointed because it is not uncommon to meet prices that do not match expectations. Therefore, the public must be smart in anticipating unsatisfactory crops one of them by treating crop waste to be utilized to be additional income. Corn waste, for example, can be used as a medium for making mushroom janggel. Corn is usually sold after going through the milling process until the seeds of corn are separated from the cobs. After that corncobs or commonly called janggel used as fuel for cooking traditionally and just thrown away without any use. Therefore, the purpose of this dedication is to provide training to the public in order to obtain value-added income through the utilization of corncob as a medium for making mushroom janggel. The results obtained indicate a considerable increase of sales of mushrooms jejel with perkilogram prices reached 35 thousand to 40 thousand dollars. For marketing is still limited to traditional markets. 
Pemberdayaan Masyarakat Tani Desa Pringgabaya Lombok Timur Melalui Budidaya Jamur Tiram Sebagai Upaya Menuju Desa Mandiri Pahriah, Pahriah; Indah, Dahlia Rosma
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.449

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan beberapa kelompok masyarakat yang tidak produktif menjadi masyarakat yang mandiri secara ekonomi.Hasil kegiatan yang telah dicapai meliputi: (1) telah dilaksanakan proses seleksi dan rekruitmen peserta program KKN-PPM; (2) kegiatan pembekalan telah dilaksanakan sebanyak tiga tahap dengan tema pembekalan umum kegiatan KKN yang diberikan oleh pimpinan institut dan LPPM, dilanjutkan dengan pembekalan khusus tentang topik KKN-PPM yaitu biografi daerah sasaran KKN-PPM, pembuatan kumbung jamur, dan cara membuat budidaya jamur tiram; selanjutnya pelatihan budidaya jamur tiram;  (3) terbitnya buku petunjuk budidaya jamur yang bisa digunakan masyarakat sebagai panduan dalam budidaya jamur; (4) terlaksananya pelatihan budidaya jamur tiram; (5) terbentuknya duakumbung budidaya jamur tiram; (6) pemasaran dilaksanakan melalui penjualan langsung dan melalui media sosial.Empowerment of Farmers in Pringgabaya Village, Lombok Timur through Cultivating Oyster Mushrooms as Efforts Towards Independent VillagesAbstractThis service activity aims to empower several unproductive groups of people to become economically independent communities. The results of activities that have been achieved include: (1) a selection and recruitment process for participants in the KKN-PPM program has been carried out; (2) debriefing activities have been carried out in three stages with the theme of general debriefing for KKN activities provided by the institute and LPPM leaders, followed by special briefing on the KKN-PPM topic, namely biography of KKN-PPM target areas, making kumbung mushrooms, and how to make mushroom cultivation. oyster; then training in oyster mushroom cultivation; (3) publication of a manual for mushroom cultivation that can be used by the community as a guide in mushroom cultivation; (4) implementation of oyster mushroom cultivation training; (5) formation of two oyster mushroom cultivation basins; (6) marketing is carried out through direct sales and through social media.
Pembinaan Guru MTs Maarif NU 6 Taman Negeri Menghadapi Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Maulana, Frendi; Mutmainah, Siti
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.445

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bimbingan dalam menghadapi kompetensi ilmu madrasah yang diberikan kepada guru. Sasaran dalam kegiatan ini adalah para guru MTs Maarif NU 6 State Park. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode klasikal, latihan soal olimpiade, dan diskusi serta tanya jawab. Pembinaan ini melibatkan dosen Jurusan Teknik Elektro (yang erat kaitannya dengan Fisika) dan dosen Pendidikan Matematika bekerjasama dengan MTs Maarif NU 6 Taman Negeri, dengan melibatkan guru-guru Taman Kota MTs Maarif NU 6, sebagai mata pelajaran. Kendala yang dihadapi adalah guru belum memiliki pengetahuan awal tentang proses pembelajaran fisika dan matematika. Manfaat yang didapat dari peserta kegiatan bakti ini antara lain dapat mengembangkan dan mengembangkan pembelajaran fisika dan olimpiade matematika.Development of MTs Maarif NU 6 National Park Teacher in Facing Madrasah Science CompetitionAbstractThis community service activity aims to provide guidance in dealing with the competence of madrasah science that is given to teachers. The target of this activity is MTs Maarif NU 6 State Park teachers. This community service activity method uses classical methods, practice Olympic questions, and discussions and questions and answers. This coaching involves lecturers from the Electrical Engineering Department (which is closely related to Physics) and Mathematics Education lecturers in collaboration with MTs Maarif NU 6 Taman Negeri, involving Taman Kota teachers at MTs Maarif NU 6, as subjects. The obstacle faced is that the teacher does not have prior knowledge of the physics and mathematics learning process. The benefits obtained from the participants of this service activity include being able to develop and develop learning physics and mathematics olympiad.
Membangun Community Of Active English Communication Di Daerah Wisata Gili Meno Lombok Wijaya, Lalu Sri Muhlisin; Muliadi, Agus
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.450

Abstract

Program pelatihan bahasa asing diberikan secara langsung di lokasi pelaku wisata menjalankan profesinya masing-masing. Peserta dilatih dengan materi bahasa asing yang aplikatif atau kalimat-kalimat yang sering digunakan dalam melayani wisatawan pengguna jasa kusir cidomo, penyewa sepeda, pemandu wisata, supir speedboat dan pedagang asongan. Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan setiap hari selama 1 bulan. Peserta difasilitasi pula dengan buku panduan praktis bahasa inggris. Kegiatan KKN-PPM telah dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2018 dengan hasil capaian yaitu: (1) buku panduan praktis bahasa inggris bagi pelaku wisata Gili Meno sudah diterbitkan dengan ISBN 978-602-50418-9-1, (2) pelaksanaan KKN-PPM telah dipublikasi di media cetak Lombok Post edisi 17 Agustus 2018, (3) mahasiswa peserta KKN-PPM telah diberikan pembekalan untuk mempersiapkan kompetensi dan penguasaan teknis kegiatan, (4) Kepala Dusun Gili Meno telah memberikan izin pelaskanaan KKN-PPM, (5) pelatihan dan pendampingan  bahasa inggris dilakukan setiap hari dengan teknis mahasiswa mengunjungi lokasi pelaku wisata menjalankan profesinya dan mendampingi pelaku wisata dalam melayani wisatawan asing, (6) kemampuan bahasa inggris masyarakat pelaku wisata mengalami peningkatan seperti penambahan penguasaan kosa kata (vocabulary), conversation dan tata kalimat yang lebih terstruktur sesuai tenses.Building a Community of Active English Communication in the Gili Meno Tourism Area, LombokAbstractForeign language training programs are provided directly at the location of tourism actors carrying out their respective professions. Participants are trained in applicable foreign language material or sentences that are often used in serving tourists using cidomo coachmen, bicycle renters, tour guides, speedboat drivers and hawkers. Training and mentoring are carried out every day for 1 month. Participants were also facilitated with practical English manuals. KKN-PPM activities have been carried out in June-August 2018 with the following results: (1) a practical English guidebook for Gili Meno tourism actors has been published with ISBN 978-602-50418-9-1, (2) implementation of KKN- PPM has been published in the Lombok Post print media August 17 2018 edition, (3) KKN-PPM participant students have been provided with training to prepare competency and technical mastery of activities, (4) Head of Gili Meno Hamlet has granted KKN-PPM implementation permit, (5) English language training and mentoring are carried out every day with technical students visiting the locations of tourism actors carrying out their profession and assisting tourism actors in serving foreign tourists, (6) the English language skills of the tourism actors have increased such as additional vocabulary mastery, conversation and sentence structure which is more structured according to tenses.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Program Pemanfaatan Lahan Untuk Budidaya Ikan Gurame Khoirudin, M.
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2: November 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v3i2.446

Abstract

Desa Varia Agung Kecamatan Seputih Mataram termasuk desa rawan pangan. Oleh karena itu pemanfaatan lahan pekarang untuk budidaya ikan gurame diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi kerawanan pangan. Pemberdayaan masyarakat di desa varia besar sudah berjalan selama 4 bulan. Kelompok pembudidaya ikan gurame yang telah mengikuti program budidaya ikan gurame dan memanfaatkan lahan pekarangan dapat meningkatkan produksi, pemanfaatan lahan yang sempit, sehingga dapat memperoleh penghasilan yang cukup besar. Komunitas yang berpartisipasi adalah 10 orang. Ada dua pendekatan: pendekatan teknis dan partisipatif. Berdasarkan pelatihan pemberdayaan kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan tentang budidaya ikan mas dari 25% menjadi 92%. Oleh karena itu pembudidaya ikan gurame memiliki kemampuan dalam budidaya ikan mas dengan memanfaatkan lahan pekarangan.Community Economic Empowerment through Land Use Programs for Gurame Fish CultivationAbstractThe village of Varia Agung Seputih Mataram sub-district is a food-prone village. Therefore, the use of pekarang land for Gurame fish farming, is expected to be an alternative to overcome food insecurity. Community empowerment in the village of great varia has been running for 4 months. The cultivation groups who have participated in the Gurame fish farming program and utilize the lands of the yard can increase the production, utilization of narrow land, so as to earn substantial income. The participating communities are 10 people. There are two approaches: technical and participatory approaches. Based on the training in the empowerment of this activity successfully increased knowledge about carp culture from 25% to 92%. Therefore, carp cultivators have the ability in carp culture by utilizing the yard land.

Page 1 of 1 | Total Record : 8